24 Tim Ikuti Lomba Robotik, SOLO – Kecintaan pada dunia robot terus meluas di kalangan pelajar. Sebanyak 24 tim yang terdiri dari 3 orang yang berasal dari wilayah kota Surakarta dan sekitarnya, DIY, dan Semarang Ikuti Lomba Robotik yang merupakan rangkaian Festival Sains ke-3 yang digelar Yayasan Kalam Kudus Cabang Surakarta. Lomba itu digelar selama dua hari, Jumat – Sabtu (22-23/5) di SMP Kristen Kalam Kudus.
Lomba robotik yang diadakan kali ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sebelumnya, peserta hanya diminta membuat program robot sedeharna dengan robot yang sudah disediakan dari panitia namun pada tahun ini mereka harus mulai dari perakitan dari awal dengan ada penambahan waktu dalam perlombaan ini setelah itu peserta diberikan waktu pemrograman.
Koordinator Lomba Robotik ini yang juga merupakan direktur merupakan pendiri dari Olimpiade Robot Nasional (ORN) yaitu Ananta Dwi Rajasa menyebutkan, peserta harus memperhitungkan rancang bangun dari rakitan robot yang diberikan oleh panitia, robot yang dirakit harus memiliki ketangguhan untuk melewati berbagai halang rintang yang disiapkan di setiap titik medannya. Masing-masing rintangan punya poin tersendiri yang mempengaruhi nilai kumulatif tiap tim.
“Untuk yang pernah Ikuti Lomba Robotik tahun lalu, robot hanya diprogram untuk mengikuti garis saja tetapi sekarang juga harus dipikir bagaimana strategi yang paling tepat. Apakah memilih mengambil poin besar dengan risiko tinggi atau sebaliknya,” ujar Ananta yang juga Direktur Sekolah Robot | Kursus Robotik Robota.
Rintangan itu, misalnya, harus melewati jembatan tetapi poinnya tertinggi, menghindari dinding dan mengikuti tanda lampu lalu lintas. Tim yang terdiri atas tiga orang itu mendapat alokasi waktu tiga menit dengan dua kali kesempatan dan diambil nilai tertingginya. Dan yang dinilai dari panitia lomba robotik ini adalah mereka yang benar-benar bisa mecapai finish dengan waktu yang paling cepat dan tim yang mendapatkan point terbaik. Jadi 2 penilaian inilah yang membuat Juara Lomba robot pada lomba robot tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana yang mendapatkan Prestasi adalah mereka yang benar-benar menguasai robot, bukan pada kehebatan robot mereka.
Apabila waktunya lebih dari yang ditentukan, maka dikenakan pinalti sesuai ketentuan. Pemenang pertama akan diusulkan untuk ikut Indonesia ICT Award di Jakarta, Juni mendatang.