Bikin Robot Pererat Anak dan Orangtua

Bikin Robot Simobot alias membuat robot bersama-sama dengan orang tua bisa mempererat hubungan antara keduanya Samuel Satrio Widodo, 10 tahun, tampak sekali serius untuk mengutak-atik perangkat elektrik untuk dijelma menjadi sebuah robot kecoa, robot yang memiliki antena sebagai sensor robot. Sesekali, dia berdiskusi dengan ayahnya, Sugeng Widodo, 50 tahun, untuk memecahkan teka-teki perakitan Simple Obstacle Robot (Simobot).

Kedua ayah dan anak ini merasa sangat tertantang untuk segera menyelesaikan rakitan pembuatan robot yang pertama kali mereka buat. “Bisa kok, tidak terlalu susah juga dalam Bikin Robot Simobot ini. Sebenarnya kepingin buat yang seperti transformer.” ujar Samuel saat ditemui Espos di Balai Tawangarum Balai kota Solo, Minggu (28/4).

Menurut Sugeng, bocah kelas lima sekolah dasar (SD) ini memang sangat tertarik pada dunia mainan. Saat masih kecil, anak ini terbiasa merangkai mainannya sendiri tanpa bantuan siapapun, mulai dari mobil-mobilan hingga bongkah plastik kecil. Oleh karena itu, Samuel langsung mengajak sang ayah berpartisipasi saat mendapat informasi diselenggarakannya Workshop Robotika oleh Robota Robotics School.

Sugeng menilai, kegiatan Bikin Robot Simobot ini membawa dampak yang sangat positif bagi anak sekaligus orangtua. Selain melatih kreativitas, kerja sama orangtua anak pun dapat tercipta. “Biasanya kan cuma anak yang bermain, kalau begini kami jadi bisa saling kerja sama, jadi hubungan dan orangtua jadi lebih erat,” urai Sugeng.

Pemilik Sekolah Robot | Kursus Robotik Robota Robotics School, Ananta Dwi Rajasa, menjelaskan acara Bikin Robot Simobot tersebut memang sengaja digelar untuk menumbuhkan kerja sama antara anak dan orangtua. Selama ini, lanjut dia, anak kurang dibiasakan bermain bersama orangtua. “Kadang kalau liburan cuma diajak ke mal, dibiarkan bermain sendiri, orangtua belanja,” terangnya.

Untuk membuat sebuah robot kecoa, penitia mewajibkan anak dan orangtua saling bekerja sama. Sehingga, posisi orangtua tidak hanya sebagai pendamping maupun pengarah anak-anak. “Harus dikerjakan bersama, jadi itu robot buatan berdua,” imbuh Ananta.

Penitia Bikin Robot Simobot ini sengaja memilih jenis robot paling sederhana untuk dirangkai lebih kurang 250 peserta yang notabene pemula dalam kegiatan robotika. Pembuatan satu buah Simobot diperkirakan memakan waktu 4 jam.

Melalui kegiatan itu, Ananta ingin memperkenalkan dunia robotika kepada keluarga di Soloraya. Pasalnya, mayoritas masyarakat, khususnya anak-anak, kurang mengerti sistem kerja robot.

“Mereka biasanya hanya membayangkan robot itu ya transformer atau tokoh lain yang mereka lihat di televisi. Padahal, banyak sekali sistem robot yang bisa dijumpai sehari-hari, seperti pintu otomatis dan lift,” terang dia.

Selama lebih dari enam tahun membuka sekolah robotika, Ananta mengklaim lembaga pendidikannya telah menelurkan ahli-ahli robot berprestasi. Dia berharap, anak-anak di wilayah Soloraya dapat melanjutkan prestasi tersebut hingga ke kancah internasional.

News & Events Terbaru

Home | Tentang Kami | Kursus & Pelatihan | Tanya Jawab | Toko Robot | MAP
Copyright © 2017 ROBOTA. All Rights Reserved. Waralaba | Franchise | Kemitraan | Peluang Usaha