Siapa bilang Anak Anak Bikin Robot itu sulit | KURSUS ROBOTIK ROBOTA – “Siapa bilang membuat robot itu sulit? Siapa pula yang bilang robot itu hanya bisa dibuat mahasiswa teknik?”. Kata-kata inilah yang mungkin ingin diungkapkan Adi Kristanto ketika memperkenalkan Robota Robotics School di Malang. Maklum, selama ini stereotip masyarakat umum menganggap robot adalan benda yang susah dibuat. Adi menampikkan hal itu dengan membuka sekolah robot di daerah Sukarno Hatta, ini Anak Anak Bikin Robot pun bisa diterapkan dengan baik.
“Sekarang anak-anak usia TK pun bisa membuat robot, bisa dibuktikan disini,” tandasnya tegas kepada Malang Post. Di kursus franchise asal Solo ini, Adi menawarkan berbagai tingkatan belajar merakit robot sendiri, mulai dari Beginner Course untuk anak-anak hingga Competition Course bagi peserta lomba robotik.
Tapi, jangan dibayangkan Robota mengajarkan siswa TK merakit robot setinggi 30 meter seperti yang banyak ditampilkan di film anak-anak. Robot yang dibuat lebih berupa model dasar automasi robotika dan bisa dikendalikan lewat controller. Ia menjelaskan, beginner course dimulai dengan merakit robot dengan tingkat kesulitan yang cukup rendah.
Anak Anak Bikin Robot ini diajari bagaimana merakit robot, termasuk memasang sensor robot, motor gerak hingga controller. “Bodynya sendiri berupa benda mirip lego yang bisa dibongkar pasang. Itu kelas dasar,” sambung Adi. Selain kelas beginner, Robota Robotics School juga membuka kelas level basic, intermediate, basic programming (untuk kelas 5 dan 6 SD serta 1 SMP) hingga advance programming (kelas 2 dan 3 SMP).
Nantinya, Anak Anak Bikin Robot dengan berbagai bentuk, mulai dari tank hingga alat katrol. Adi juga menawarkan kelas competitions course yang mempersiapkan siswa untuk mempelajari kinerja robot kompetisi secara mendalam. Biasanya, robot bakal digunakan untuk kompetisi maze solving dan obstacle robot.
Kendati demikian, harga kursus yang ditawarkan oleh satu-satunya lembaga kursus robot di Malang ini cukup terjangkau. “Kami mematok harga Rp 200 ribu per bulan. Untuk satu level course, biasanya menghabiskan waktu enam bulan belajar,” tandasnya. Namun, sekolah robot sebenarnya tak asing lagi di Indonesia. Menurut Adi, ada lebih dari 40 brand kursus robotik berbeda yang tersebar di seluruh Jakarta.
Selain itu, kursus robot bagi anak-anak sekolah ini juga tersebar di Yogyakarta, Bandung dan Surabaya. Adi sendiri memilih Malang karena memiliki potensi yang cukup besar sebagai calon juara kompetisi robot dikemudian hari. Animo publik sendiri cukup tinggi terhadap Sekolah Robot ini.
Pasalnya, meski kelas baru berjalan secara resmi 3 Januari 2012 nanti, hingga sekarang telah banyak pendaftar. Karena itu, Adi berharap kehadiran Robota Robotics School Malang bisa mewadahi hasrat terpendam anak-anak yang menggemari robot. Meski belum mungkin membuat robot seperti di film-film fiksi, paling tidak suatu saat putra-putri Malang bisa unjuk gigi di kompetisi robot nasional, begitu harapan Adi.
