Liputan TEMPO.CO pada Robota Solo | Komunitas robot di Surakarta yang tergabung di Robota menantang para penghobi robot untuk membuat robot tercepat “Robota Solo Tantang Pecahkan Rekor Robot Tercepat”, yaitu robot kategori line follower yang mampu memecahkan rekor waktu tercepat di lintasan khusus sepanjang sekitar 4 meter.
Rekor saat ini, jarak 4 meter ditempuh dalam waktu 10,20 detik. “Robot kami yang berhasil mencetak rekor tersebut. Kami menantang siapa pun untuk memecahkan rekor,” ujar Ananta Dwi Rajasa, pemilik Robota Solo | Kursus Robotik, Ahad, 6 Mei 2012.
Bagi mereka yang berhasil memecahkan rekor tersedia hadiah Rp 1,5 juta. Tak hanya memecahkan rekor, penghobi robot juga ditantang beradu kecepatan dengan robot lainnya. Saban tiga bulan yang tercepat mendapat hadiah uang dan merchandise.
Ananta mengatakan lomba di atas untuk mendorong anak muda di Solo menekuni dunia robot. “Robot line follower adalah yang paling sederhana. Nanti bisa dikembangkan ke yang lebih rumit,” kata dia.
Tidak ada biaya pendaftaran dan setiap orang boleh mencoba sebanyak mungkin. Ada dua lintasan yang disediakan, yaitu kategori robot yang membeli jadi dan tinggal diotak-atik sendiri dan robot yang dirakit sendiri sejak awal. Dia mengatakan robot dapat menjadi industri kreatif. Misalnya Robota membuat robot jadi yang dijual Rp 900 ribu per unit dan menyediakan beragam suku cadang dan aksesori robot.
Salah seorang penghobi robot, Samsul, sudah mencoba 10 kali, tapi tetap gagal memecahkan rekor waktu tercepat. “Paling cepat 11 detik,” ujarnya. Menurutnya, kunci kecepatan adalah permukaan ban yang lebar, setelan sensor, dan faktor keberuntungan. “Permukaan ban yang lebar akan membuat robot melaju lebih cepat,” katanya.
Sosok yang selama 6 bulan terakhir bergabung di Robota ini mengaku cukup sulit memecahkan rekor. “Misal motornya dibikin kencang, harus dipikirkan kepekaan sensornya. Kalau tidak, bisa keluar jalur,” ujarnya.
Lintasan yang disediakan Robota Solo berwarna hitam dan berbentuk melingkar dengan pola tertentu di atas alas putih. Peserta harus bisa membuat robotnya tetap melaju di garis hitam. “Kami menjamin lomba ini fair karena penghitungan waktu secara elektronik,” ucap Ananta.
Dia menyatakan meski nantinya rekor Robota Solo terpecahkan, lomba adu kecepatan akan tetap digelar. Selain mewadahi para penghobi, juga mencari talenta baru untuk diikutkan di lomba robot tingkat nasional dan internasional.