Menangi Lomba Robotik Internasional Bermodal Game
Lomba Robotik Internasional | Beberapa anak yang mempunya hobi bermain Game Online ternyata tak selalu mendapat dampak buruk. Pasalnya, delapan siswa SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen mampu mematahkan stigma buruk gamers, sebutan untuk anak yang gandrung game online. Siapa yang menyangka, kegemaran bermain game online itulah justru memicu semangat mereka untuk mengutak-atik program komputer untuk mengendalikan robot.
“Sepulang dari kegiatan di sekolah, saya biasa main Game sekitar 1 jam. Kalau hari libur, bisa main sampai delapan jam sampai diomelin ibu. Meski diomelin, tetap tidak kapok,” kata Afif Nur Fauzi, siswa kelas VIII SMP Birrul Walidain saat ditemui Espos di sekolahnya.
Afif merupakan satu dari delapan siswa yang tergabung dalam tim robotik SMP Birrul Walidain. Selain Afif, tim itu terdiri atas Satria Putra Pratama, Dega Rofiyantama, Adam Nur Isnaini, Pradipta Arya Pramudita, Ikhwan Alidae, Muhammad Hafidh Roihan, Raihan Haris Wiratama.
Afif dan teman-temannya baru saja membawa pulang Piala Gubernur DKI Jakarta setelah meraih Juara 1 pada ajang Lomba Robotik Internasional PKP Islamic School International Robotic yang diikuti perwakilan sejumlah negara Asia, Selasa (8/3) lalu. “Kami memenangi kategori Maze Solving yang diikuti 57 peserta,” ujarnya.
Mereka menggunakan satu unit robot Pololu buatan AS yang dibeli sekolah seharga Rp2,5 juta melalui distributor resmi di Solo. Robot ini bisa bergerak sesuai garis jalur yang diinginkan berkat bantuan sensor infra merah. Tantangan yang dihadapi robot ini adalah ketika menemukan lintasan persimpangan garis. Makin rumit persimpangan jalan yang dilalui makin sulit tantangan yang dihadapi. Kegemarannya bermain game online melalui laptop membantu anak-anak ini dalam memprogram robot. Untuk menjalankan Robot Pololu, terlebih dahulu mereka harus memasang program AVR Studio.
Pergerakan robot seperti belok kanan dengan sudut tertentu, lurus saat melintasi persimpangan jalan melintasi garis putus-putus bisa dikendalikan dengan menggunakan rumus tertentu. “sudutnya juga harus diatur supaya robot bisa berbelok dengan sempurna tanpa keluar dari jalur lintasan,” jelas Satria Putra Pratama, anggota lain tim robotik.
“SMP Birrul Walidain Sragen, merupakan salah satu binaan dari Robota Robotics School. Untuk mempersiapkan lomba ini, SMP Birrul Walidain Sragen mendapatkan pembinaan secara intensif untuk memperolah hasil yang maksimal. Kami sangat yakin bahwa setiap binaan kami bisa mendapatkan hasil tersebut, dikarenakan setiap peserta didik kami diberikan trik khusus untuk memenangkan perlombaan”. Ujar Trimanto kepala cabang Robota Robotics School.”